Senin, 26 September 2011

Doktrin Sesat Ahmadiyah

Doktrin Sesat Ahmadiyah

Jemaat Ahmadiyah memiliki kitab suci bernama Tadzkirah. Buku ini berisi mimpi-mimpi dan khayalan Mirza Ghulam Ahmad yang dicatat dan dikumpulkan menjadi buku.
Logo AhmadiyahMajelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah telah mengkaji buku ini dan sepakat menyimpulkan bahwa Ahmadiyah adalah organisasi sesat dan menyesatkan.
Masyarakat harus mengetahui kesesatan Ahmadiyah dan doktrin mereka agar tidak tertipu bujuk rayu dan kebohongan jemaah Ahmadiyah.
Berikut ini adalah beberapa isi Tadzkirah, kitab suci Ahmadiyah yang menunjukkan ajaran kesesatan sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

1. Ahmadiyah menghina Allah, dengan mengaku sebagai anak Allah: "Engkau (Mirza Ghulam Ahmad) di sisi-Ku seperti kedudukan anak-anak-Ku, Engkau dari Aku dan Aku dari Engkau." (Tadzkirah hal 436).
2. Mirza Ghulam Ahmad meyakini menyatu dengan Allah: "Maka Aku melihat bahwa roh-Nya meliputiku dan bersemayam (berada) di badanku dan mengurungku dalam lingkungan keberadaan-Nya, sehingga tidak tersisa dariku satu (atom) pun. Dan aku melihat badanku, ternyata anggota badan-Nya Allah, dan mata-Nya adalah matanya Allah, & lidahnya adalah lidah-Nya pula." (Tadzkirah hal 196).
3. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sederajat dgn ke-Esa-an Allah: "Wahai Ahmad-Ku, Engkau adalah tujuan-Ku, kedudukan-Mu di sisi-Ku sederajat dengan ke-Maha-Esaan-Ku, Engkau terhormat pada pandangan-Ku." (Tadzkirah, hal 579)
4. Mirza Ghulam Ahmad mengaku lebih sempurna dari Allah: "Nama Mirza Ghulam Ahmad sangat sempurna, sedang nama Allah tidak sempurna."
5. Ahmadiyah mengkafirkan umat Islam yang bukan non-Ahmadiyah: "Bahwa Allah telah memberi kabar kepadanya, sesungguhnya orang yang tidak mengikutimu dan tidak berbaiat padamu dan tetap menentang kepadamu, dia itu adalah orang yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya dan termasuk penghuni Neraka jahim”. (Tadzkirah, hal 342).
6. Jemaat Ahmadiyah tak boleh salat dengan non-Ahmadiyah: "Sesungguhnya Allah telah menjelaskan padaku, bahwa setiap orang yang telah sampai padanya dakwahku kemudian dia tidak menerimaku, maka dia bukanlah seorang Muslim dan berhak mendapatkan siksa Allah." (Tadzkirah, hal 600).
7. Ahmadiyah mengklaim Tadzkirah sebagai kitab suci yang paling benar: "Sesungghuhnya kami telah menurunkan kitab suci Tadzkirah ini dekat dengan Qadhian (India). Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan kebenaran dia turun." (Tadzkirah, hal 637).
8. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Rasulullah: "Dan katakanlah, Hai manusia sesungguhnya saya rasul Allah kepada kamu sekalian." (Tadzkirah, hal 352).
9. Semua manusia harus tunduk kepada Mirza Ghulam Ahmad: "Kami tempatkan manusia di bawah telapak kakimu." (Tazkirah, hal 744).
10. Mirza Ghulam Ahmad adalah utusan Allah: "Hai Ahmad, engkau telah dijadikan utusan-Ku." (Tazkirah, hal 487).
11. Anggota Ahmadiyah akan masuk surga: "Laknat Allah atas orang yang kafir. Diberkahi orang yang bersama-Mu dan orang di sekitar-Mu. (Tazkirah, hal 751).
Ringkasan Kesesatan Ahmadiyah
Written by ahmadiyah
Sunday, 10 April 2011 07:15
Ringkasan kesesatan Ahmadiyah

Dari hasil penelitian LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) ditemukan
butir-butir kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah ditinjau dari ajaran Islam yang
sebenarnya. Butir-butir kesesatan dan penyimpangan itu bisa diringkas sebagai berikut:


Ahmadiyah Qadyan berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India itu adalah nabi dan rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah kafir dan murtad.

Ahmadiyah Qadyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci “Tadzkirah”.


Kitab suci “Tadzkirah”adalah kumpulan “wahyu” yang diturunkan “Tuhan”
kepada “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” yang kesuciannya sama dengan Kitab Suci
Al-Qur’an dan kitab-kitab suci yang lain seperti; Taurat, Zabur dan Injil, karena
sama-sama wahyu dari Tuhan.


Orang Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan ibadah haji
yaitu Rabwah dan Qadyan di India. Mereka mengatakan: “Alangkah celakanya
orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam Haji Akbar ke
Qadyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke Qadyan adalah haji yang kering lagi
kasar”. Dan selama hidupnya “Nabi” Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah pergi
haji ke Makkah.


Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri.
Nama-nama bulan Ahmadiyah adalah: 1. Suluh 2. Tabligh 3. Aman 4. Syahadah 5.
Hijrah 6. Ihsan 7. Wafa 8. Zuhur 9. Tabuk 10. Ikha’ 11. Nubuwah 12. Fatah.
Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan HS. Dan
tahun Ahmadiyah saat penelitian ini dibuat 1994M/ 1414H adalah tahun 1373 HS.
Kewajiban menggunakan tanggal, bulan, dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut
di atas adalah perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua yaitu: Basyiruddin
Mahmud Ahmad.

Berdasarkan firman “Tuhan” yang diterima oleh “Nabi” dan “Rasul” Ahmadiyah
yang terdapat dalam kitab suci “Tadzkirah” yang berbunyi:
Menunjukkan BAHWA AHMADIYAH BUKAN SUATU ALIRAN DALAM ISLAM,
TETAPI MERUPAKAN SUATU AGAMA YANG HARUS DIMENANGKAN
TERHADAP SEMUA AGAMA-AGAMA LAINNYA TERMASUK AGAMA ISLAM.
Artinya: “Dialah Tuhan yang mengutus Rasulnya “Mirza Ghulam Ahmad” dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas segala
agama-agama semuanya. (kitab suci Tadzkirah hal. 621).

Secara ringkas, Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri,
tanggal, bulan dan tahun sendiri, tempat untuk haji sendiri serta khalifah sendiri yang
sekarang khalifah yang ke 4 yang bermarkas di London Inggris bernama: Thahir Ahmad.
Semua anggota Ahmadiyah di seluruh dunia wajib tunduk dan taat tanpa reserve kepada
perintah dia. Orang di luar Ahmadiyah adalah kafir, sedang wanita Ahmadiyah haram
dikawini laki-laki di luar Ahmadiyah. Orang yang tidak mau menerima Ahmadiyah tentu
mengalami kehancuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar